Flat(Solid) Colors Color atau warna dapat menjadi aspek dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit pada sebuah gambar. Pada program inkscape warna di simpan secara internal sebagai angka hexadesimal 6 digit yang masing-masing diwakili oleh tiga digit. Setiap pasang warna sesuai dengan jumlah angka pada Red, Green, Blue (RGB).
Tujuandari Flat Color dalam dunia desainer Di era modern ini, pilihan flat color sebagai warna baku tidak hanya digunakan dalam tembok lagi, melainkan tampilan muka sebuah situs, aplikasi android, bahkan windows 8 hingga 10 pun sekarang menggunakan 'flat design'. Hal ini bertujuan untuk membantu memberikan kesan sederhana dan minimalis.
FlatUI Colors. Terdapat banyak pilihan paket warna yang bisa kita ambil gratis untuk desain kita. Paket warna tersebut dinamai dengan berbagai nama-nama negara di dunia, seperti Aussie (Australia
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Hallo teman-teman, masih bingung milih warna ketika mendesign layout untuk website kita? Nah, kali ini ONPHPID akan memberikan referensi untuk teman-teman agar tidak bingung lagi bila harus menentukan warna apa yang pas untuk aplikasi yang sedang teman-teman buat. Ok deh langsung saja biar tidak penasaran… Referensi yang pertama datang dari Flat UI Colors. Yupz, Flat UI Colors salah satu tempat rujukan ONPHPID ketika bingung milih warna untuk layout atau komponen stylesheet. Misalnya saja teman-teman ingin merubah warna button dari bawaan salah satu Framework css yaitu Bootstrap, teman-teman dapat menggantinya dengan warna yang menurut teman-teman dirasa pas. Atau teman-teman malah sedang membuat layout sendiri tanpa framework css, tentunya Flat UI Colors dapat menjadi refererensi bagus bagi teman-teman. Berikut homepage dari Flat UI Colors 2. Flat UI Colorpicker Referensi yang kedua yaitu Flat UI Colorpicker. Dari namanya hampir sama ya, tapi sebenarnya berbeda. Karena warna tidak jauh dari kata color maka namanya pun hampir sama. Flat UI Colorpicker juga menyediakan pilihan warna yang dapat dijadikan referensi ketika kita bingung memilih warna. Perbedaan dari Flat UI Colors dan Flat UI Colorpicker kalau menurut ONPHPID yaitu, Flat UI Colors warnanya sedikit smoth sedangkan Flat UI colorpicker sedikit tajam dan tegas. Berikut tampilan homepage-nya 3 . Material Palette Referensi selanjutnya yaitu Material Palette. Kalau yang satu ini ONPHPID jadi inget sama warna warna dari google. Logo brand yang dibuat oleh google memiliki warna yang sangat menarik, nah di Material Palette teman-teman dapat menemukan warna-warna khas dari google, smoth nan tegas. Selain menyediakan referensi warna, Material Palette juga menyediakan referensi icon yang dapat di download oleh teman-teman yaitu icon khas dari google material. berikut homepage Material Palette 4. Material UI Dan yang terakhir adalah Material UI. Nah teman-teman, ini yang menurut ONPHPID sangat bagus untuk dijadikan referensi. Karena, selain menyediakan palette warna, Material UI juga menyediakan banyak referensi lain, diantaranya yaitu Nah bagaimana teman-teman, masih bingung? langsung saja kunjungi link yang sudah ONPHPID sediakan biar tidak bingung lagi. Baca Juga Belajar Bootstrap 4 Untuk Pemula Sekian dulu Referensi yang dapat ONPHPID berikan. Jika ada hal yang kurang jelas atau ingin ditanyakan dapat melalui komentar. JANGAN LUPA like FANSPAGE ONPHPID untuk update informasi dan Subscribe Channel ONPHPID Tutorial. Selamat Belajar…
Flat design bisa menjadi pilihan yang tepat buat kamu yang ingin membuat desain yang simpel dan modern. Yuk cari tahu lebih banyak soal flat design! Mau buat desain yang keren tapi simpel? Flat design bisa menjadi pilihan terbaik. Dengan tampilan yang eye catching dan clean, gaya desain yang satu ini terlihat modern dan praktis. Masih bingung dan asing dengan flat design? Tenang. Gamelab akan menjelaskannya secara lengkap dalam artikel ini. Yuk disimak! Apa Itu Flat Design? Menurut Creative Blog, flat design adalah pendekatan desain yang memiliki sifat minimalis. Desain ini memiliki ciri khas desain yang clean, penggunaan warna-warna cerah, dan ilustrasi dua dimensi. Walaupun desainnya minimalis, tetapi tidak berarti membosankan. Warna dan kontras dapat diatur sedemikian rupa agar elemen-elemen dalam desain bisa menonjol dan tampak menarik. Sedangkan menurut Elementor, flat design merupakan desain yang bagus untuk meningkatkan konversi, meningkatkan kecepatan loading, dan lain sebagainya. Umumnya, gaya desain yang satu ini memang diaplikasikan pada desain user interface UI dan desain user experience UX. Karakter Flat Design Flat design dikembangkan untuk membuat website dan aplikasi mobile menjadi jauh lebih responsif dalam berbagai variasi ukuran layar. Berikut beberapa karakter dari flat design menurut MasterClass Warna-warna yang cerah Karena flat design pada UI pada dasarnya adalah desain yang minimalis, maka ia menggunakan warna-warna cerah untuk menyampaikan isyarat visual kepada pengguna. Bentuk-bentuk yang simpel Dalam flat design, bentuk-bentuk yang dipilih dirancang dengan detail yang minim. Alih-alih menggunakan gambar yang realistis dan kompleks, gaya desain ini menggunakan seni vektor dua dimensi yang sederhana untuk menggambarkan objek. Tekstur yang minimal Penggunaan tekstur dalam flat design juga cenderung minim. Bahkan, gradien dan drop shadow tidak banyak digunakan. Tipografi yang simpel Dalam flat design, kamu tidak akan menemukan font yang mencolok. Biasanya, gaya desain ini menggunakan tipografi yang sederhana seperti Sans Serif yang mudah dibaca dan mempercepat proses loading. Tipografi yang simpel membuat UX menjadi lebih efisien. Contoh Penggunaan Flat Design Berikut beberapa contoh penggunaan flat design selain pada website atau aplikasi mobile Brosur Pengaplikasian flat design pada brosur bermanfaat untuk membuat pembaca lebih mudah untuk membaca dan memahaminya. Karakter/Animasi Flat design juga banyak digunakan pada video animasi oleh para animator. Animasi dengan gaya desain menjadi lebih simpel dan mudah dicerna oleh pengguna. Ikon Menggunakan flat design pada ikon bisa membuatnya terlihat sederhana dan menarik. Desain grafis Gaya flat design juga digunakan secara luas dalam desain grafis. Misalnya saja pada infografik atau CV. Sejarah Flat Design Flat design awalnya adalah seni terapan yang berakar dari gaya desain Swiss. Ternyata, tren flat design ini bukan lagi hal yang baru. Desain ini sudah diperkenalkan sejak tahun 1940-1950-an. Seni desain Swiss berfokus pada beberapa aspek tata letak yang bersih, grid, dan tipografi sans-serif. Seiring berjalannya waktu dan zaman terus berkembang, pada tahun 1980, desain ini mengalami perkembangan dan perubahan. Sehingga muncullah istilah flat design. Gaya desain ini mulai berkembang lebih pesat dan juga lebih populer pada tahun 2014. Selain itu, gaya desain ini juga mulai banyak digunakan pada desain website, karakter, poster, aplikasi, UI mobile, dan lain sebagainya. Kelebihan dan Kekurangan Flat Design Dikutip dari Designmodo, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari gaya desain flat. Kelebihan flat design Tipografinya mudah dibaca Dalam flat design, tipografi lebih sederhana dan mudah dibaca. Dalam desain ini, drop shadow tidak banyak dipakai karena kadang penggunaannya dapat mengganggu lettering. Sehingga tak heran jika tipografi dalam gaya desain ini dapat terbaca lebih jelas. Memiliki visual yang tajam dan bersih Sifat dari flat design adalah tajam dan bersih. Itulah yang membuat desain ini cantik. Gaya desain ini menggunakan berbagai fitur dengan kontras yang tinggi seperti warna, tipe, dan jenis ketebalan. Desain yang responsif Umumnya, desain halaman web yang ideal mempunyai gaya desain yang sama dengan aplikasi mobile-nya. Desain yang responsif akan lebih mudah dibuat dengan menggunakan desain flat. Hal tersebut dikarenakan penggunaan grafis yang sederhana mudah diganti ukurannya. Selain itu, penempatannya juga lebih mudah untuk diatur. Kekurangan flat design Membuat tipografi yang jelek lebih kentara Flat design memang dapat membantu menciptakan fokus pada tipografi yang baik. Sayangnya, gaya desain ini juga dapat membuat tipografi yang jelek menjadi lebih jelas. Maka dari itu, perlu ekstra hati-hati dalam menentukan tipografi untuk desainmu jika ingin menggunakan gaya desain ini. Dapat terlihat terlalu simpel Beberapa orang menganggap flat design “terlalu sederhana”. Maka, mungkin akan lebih sulit untuk menyampaikan pesan visual yang rumit dengan flat design. Hierarki visual juga dapat menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dalam desain interface yang sangat sederhana. Terutama dalam penekanan visual yang paling penting. Desain yang cenderung mirip dengan yang lain Flat design cenderung terlihat monoton. Padahal, setiap brand tentu ingin terlihat secara unik agar mudah diingat. Maka, perlu diingat untuk menggunakan elemen yang menjadi ciri khas brand-mu. Baca Juga Mengenal Logo Lebih Dekat Pengertian, Tujuan dan Manfaatnya Penutup Itu dia penjelasan mengenai flat design. Mulai dari definisi, contoh penggunaan, hingga kelebihan dan kekurangannya. Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangan flat design, apakah kamu tertarik untuk menggunakannya dalam desainmu? Atau kamu belum terlalu yakin dan masih ingin belajar? Nah, jika kamu masih ingin meningkatkan skill-mu dalam bidang desain, kamu bisa mengikuti kelas desain di Gamelab. Dengan pembelajaran yang fleksibel dan materi yang komprehensif, skill desainmu dijamin jadi makin keren! Tertarik ikutan? Gabung kelasnya di sini. Referensi
am201716 PenjelasanFlat Color’ adalah warna solid yang memblok sebuah bidang tanpa mengandung pattern, tekstur, ataupun fitur lain yang mempengaruhi kedalaman warna. Maksudnya adalah desain flat color hanya dominan satu warna pada suatu unsur bidang. Flat Color dapat mengandung pembayangan shading, cemerlang atau kusam, asalkan tujuannya untuk memperjelas nada warna yang secara solid memblok bidang. 0 votes Thanks 0
Flat desain berhasil menjadi tren karena dianggap lebih efisien, modern, dan dapat menyampaikan informasi secara cepat. Pun, gaya desain ini menawarkan tampilan yang lebih clean dan segar. Jadi, bagi yang tertarik mempelajari flat design, ini segala hal yang perlu kalian tahu seputar tren tersebut. Table Of ContentsPengertian Flat DesainCiri-Ciri Desain FlatSejarah dari Flat Desain6 Tips Desain Flat yang Harus Anda Ketahui1. Jaga Agar Terlihat Simpel dan Minimalis2. Buat Desain Terlihat Perfect!3. Gunakan Aksen dan Tren Warna4. Bayangan Panjang5. Buatlah Karakter Font yang Sesuai6. Manfaatkan Beragam Bentuk GeometrisContoh Penggunaan Desain FlatPengertian Flat DesainFlat design adalah gaya desain minimalis pada antarmuka atau grafis, yang lebih menekankan pada fungsi. Karena itu, desain flat biasanya menampilkan grafis yang lebih bersih, warna-warna cerah, tepi yang tajam, dan ilustrasi dua dimensi. Dengan kata lain, gaya desain ini tidak menggunakan highlight, efek gelap, pilihan warna yang kompleks, dan hal ini, Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang pertama memanfaatkan desain flat pada tampilan antarmukanya. Banyak orang kemudian menyebut bahwa itu merupakan reaksi Microsoft terhadap desain skeuomorfik yang dipopulerkan oleh Apple pada antarmuka skeuomorphism lebih condong ke penggunaan objek antarmuka yang meniru tampilan di dunia nyata, desain flat memilih untuk mengubahnya jadi ilustrasi dan gambar sederhana seperti ikon. Baca juga 3 Website untuk Mencari Icon Desain Gratis Terbaik!Ciri-Ciri Desain FlatDalam pengaplikasiannya, flat design memiliki beberapa ciri yang membuatnya berbeda dengan tren desain web yang lain. Kesederhanaan dalam bentuk dan elemenTampilan yang minimalisLebih mengutamakan fungsiPenggunaan tipografi yang tegas dan sangat mudah dibacaMemiliki hierarki visual yang tegas dan jelasPengaplikasian warna-warna cerah dan kontras untuk mendukung persepsi visual yang lebih mudahMenghindari bentuk yang kompleks, gradien, dan teksturSelalu menerapkan keseimbangan visual dan pendekatan geometrisSejarah dari Flat DesainSebelum menjadi tren di komunitas desain modern, desain flat sebetulnya sudah diaplikasikan pada era 80-an. Pada masa itu, teknologi belum secanggih sekarang sehingga belum mampu menghadirkan konsep desain yang lebih kompleks, memiliki bentuk rumit, dan bertekstur. Pada kenyataannya, flat design juga tidak sepenuhnya gaya desain baru. Hal ini karena desain flat sebenarnya juga terinspirasi dari 3 konsep seni yang sudah ada lebih dahulu, yakni The Swiss Style atau juga disebut Typographic Style, Bauhaus, dan Modernism. Namun apabila merujuk pada ketiga seni grafis tersebut, The Swiss Style adalah yang paling berpengaruh terhadap kelahiran desain pun menjadi perusahaan yang ikut mempopulerkan desain flat secara global. Saat itu, mereka menyebut konsepnya dengan nama gaya desain Metro, yang juga menjadi bahasa desain untuk antarmuka pengguna Microsoft. Pun seperti yang digambarkan pada ciri-ciri flat design sebelumnya, gaya desain Metro mengusung konsep yang lebih modern, bersih, dan 2006 menjadi awal Microsoft mengaplikasikan digital flat design pada produk mereka, yakni pemutar MP3 Zune. Antarmuka Zune saat itu menawarkan tampilan yang lebih sederhana, bersih, serta menggunakan font monokromatik polos. Microsoft meneruskan konsep desain UI yang sama pada Windows Phone 7 pada 2010 dan Windows 8 OS. Tren desain ini berhasil mencapai puncaknya pada 2013, setelah raksasa teknologi Apple juga ikut menggunakan desain flat pada antarmuka iOS 7. Ketika itu, Jony Ive, kepala desain Apple, mengatakan bahwa pengguna sudah puas dengan teknologi touch screen dan tidak membutuhkan tombol fisik. Karena itu, Apple lantas mengganti semua elemen UI-nya, termasuk mengubah font dan ikon. Menyusul Microsoft dan Apple, Google pun ikut merilis flat web design yang diberi judul Material Design. Konsep itu berlaku untuk UI aplikasi dan halaman web Google. Maka sejak ketiga raksasa teknologi itu resmi beralih ke flat design, gaya desain tersebut kemudian dijadikan standar dalam pembuatan antarmuka aplikasi, website, dan keperluan grafis Tips Desain Flat yang Harus Anda KetahuiBila ingin menerapkan desain flat yang baik, berikut adalah tujuh tips yang patut Anda jadikan rujukan. 1. Jaga Agar Terlihat Simpel dan MinimalisDesain flat mengutamakan kesederhanaan dan fungsi. Karena itu, pastikan bahwa desain Anda tidak menggunakan elemen seperti tekstur, gradien, overtone, efek tiga dimensi, dan bayangan. Selain itu, efek dua dimensi juga menjadi ciri utama dari gaya visual flat design. Oleh karenanya, hindari tampilan yang terlalu kompleks dan ramai. Buatlah desain visual yang lebih minimalis dan simpel!2. Buat Desain Terlihat Perfect!Jika berhubungan dengan elemen antarmuka dan flat icon, Anda perlu membuat desain yang pixel-perfect dan akurat. Dengan demikian, pengguna akan lebih mudah memahami desain Anda. Sebagai contoh, gunakan software desain grafis seperti Adobe Photoshop untuk membuat grafis yang berbasis piksel, sedangkan Adobe Illustrator untuk ikon vektor. 3. Gunakan Aksen dan Tren WarnaSelain mengusung bentuk dua dimensi, desain datar juga memakai aksen warna terang. Namun, pemula di bidang desain datar perlu berhati-hati ketika menggunakan palet warna. Tentunya, Anda membutuhkan pengalaman dan intuisi yang tinggi saat menyusun skema warna yang tepat. Untuk itu, manfaatkan aplikasi yang dapat membantu Anda membuat palet sendiri. Misalnya, Adobe Color CC menawarkan pengaturan fleksibel dalam pembuatan palet, baik itu dari pengguna sendiri atau mengambil inspirasi dari pustaka. Anda juga bisa menggunakan Coolors, sebuah generator palet sederhana yang populer di kalangan desainer grafis. Baca juga Sangat Berpengaruh! Nih,13 Psikologi Warna Dalam Desain!4. Bayangan PanjangMeski flat design menghindari efek yang kompleks, bayangan panjang termasuk salah satu fitur penting dalam gaya desain tersebut. Untuk pengaplikasiannya, desainer perlu membuat bayangan di sudut 45 derajat, dengan panjang bayangan dua kali lebih besar daripada objek. 5. Buatlah Karakter Font yang SesuaiTipografi juga menjadi elemen penting dalam desain datar. Biasanya, gaya desain ini menggunakan font besar dan warna yang kontras untuk membuat tampilan teks jadi lebih terlihat dan mudah dibaca. Baca juga Mau Desain Jadi Keren Coba Nih,18 Jenis Font Tipografi Ini!6. Manfaatkan Beragam Bentuk GeometrisGeometris menjadi salah satu elemen yang harus ada di dalam desain datar. Untuk membuatnya, Anda bisa memanfaatkan fitur Rectangle Tool, Ellipse Tool, dan Rounded Rectangle Tool pada aplikasi Adobe Illustrator. Baca juga Jadi Desainer Dalam Sekejap! Simak, 6 jenis Tools Photoshop IniContoh Penggunaan Desain FlatKarena memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dan artistik, bidang pengaplikasian flat design kini jadi sangat luas. Berikut adalah beberapa bidang desain yang menggunakan desain flat dalam Antarmuka atau User Interface UI – Pada bidang ini, desain flat dapat Anda jumpai pada elemen antarmuka, ilustrasi, maskot, dan ikon. Konsep Interaksi UI – Untuk lebih memudahkan pengguna, kini banyak perusahaan teknologi yang menempatkan desain flat pada konsep interaksi UI mereka. Pengaplikasian itu bisa Anda temukan pada pembuatan pull-down animation ataupun tab bar interactions. Ilustrasi Cetak – Bukan hanya pada produk digital, desain datar juga banyak diaplikasikan pada ilustrasi cetak, seperti poster, sampul buku, dan masih banyak lagi. Tampilan Antarmuka Sebuah Aplikasi Cuaca – Anda juga bisa menemukan pengaplikasian desain flat pada antarmuka aplikasi cuaca. Itulah mengapa tampilan UI aplikasi cuaca selalu terlihat minimalis dan memakai font berukuran besar. Demikian, sekilas tentang flat desain yang kini semakin populer di dunia desain web. Semoga informasi desain grafis di atas bisa menginspirasi Anda untuk memperdalam wawasan tentang gaya desain tersebut!
flat color adalah pilihan untuk